Paser (Madrasah)– Suasana haru dan penuh khidmat menyelimuti Masjid MAN Insan Cendekia Paser dalam momen istimewa Wisuda Amtsilati, yang digelar pada Rabu, 5 Maret 2025. Acara ini menjadi puncak dari rangkaian Karantina Amtsilati yang telah dilaksanakan secara intensif selama satu pekan, terhitung sejak 24 Februari hingga 4 Maret 2025.
Kegiatan karantina ini diikuti oleh puluhan siswa-siswi MAN IC Paser yang menunjukkan dedikasi tinggi dalam mendalami metode Amtsilati — metode pembelajaran cepat membaca kitab kuning (Arab gundul) dengan tepat. Program ini merupakan salah satu bentuk komitmen madrasah dalam mengintegrasikan tradisi keilmuan Islam klasik ke dalam sistem pendidikan modern.
“Karantina ini bukan semata-mata untuk menyelesaikan kitab, tapi tentang membentuk kedisiplinan, konsistensi belajar, serta menumbuhkan kecintaan terhadap ilmu warisan ulama,” ujar salah satu pembimbing program Amtsilati.
“Karantina ini bukan semata-mata untuk menyelesaikan kitab, tapi tentang membentuk kedisiplinan, konsistensi belajar, serta menumbuhkan kecintaan terhadap ilmu warisan ulama,” ujar salah satu pembimbing program Amtsilati.
Selama karantina, peserta mengikuti jadwal pembelajaran intensif dari pagi hingga malam. Mereka tidak hanya diajarkan membaca teks kitab kuning dengan metode Amtsilati, tetapi juga dibekali penguatan tata bahasa Arab (nahwu dan sharaf) serta keterampilan membaca cepat dan memahami teks Arab klasik.
Wisuda Amtsilati pada 5 Maret menjadi puncak apresiasi atas usaha dan semangat para peserta. Dalam prosesi wisuda, mereka yang telah menyelesaikan pembelajaran ditampilkan dalam sesi demonstrasi membaca kitab secara langsung di hadapan para tamu undangan. Momen tersebut juga diiringi dengan pembacaan khataman dan pemberian penghargaan.
Kepala MAN Insan Cendekia Paser, Muhammad Nur menyampaikan apresiasinya atas capaian para peserta dan dedikasi para guru pendamping.
“Ini adalah tonggak penting dalam proses pembelajaran di madrasah. Kami berharap ilmu yang diperoleh dari program Amtsilati ini dapat menjadi bekal akademik dan spiritual yang berharga bagi peserta didik ke depan,” ujarnya.
“Ini adalah tonggak penting dalam proses pembelajaran di madrasah. Kami berharap ilmu yang diperoleh dari program Amtsilati ini dapat menjadi bekal akademik dan spiritual yang berharga bagi peserta didik ke depan,” ujarnya.
Dengan terselenggaranya kegiatan ini, MAN Insan Cendekia Paser kembali menegaskan perannya sebagai lembaga pendidikan unggulan yang tidak hanya fokus pada penguasaan sains dan teknologi, tetapi juga kuat dalam membina karakter dan literasi keislaman yang mendalam. (indh)