Paser (Madrasah) – Sebagai bagian dari pembelajaran kimia berbasis praktik, siswa kelas X MAN Insan Cendekia Paser mengikuti praktikum identifikasi ciri-ciri reaksi kimia di laboratorium kimia madrasah. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman langsung kepada peserta didik mengenai perubahan yang terjadi selama reaksi kimia, seperti terbentuknya gas, perubahan warna, peningkatan suhu, pembentukan endapan, hingga perubahan bau (29-01-2025)
Di bawah bimbingan Ririn Salmiyati guru kimia sekaligus Kepala Laboratorium Kimia MAN IC Paser, siswa melaksanakan lima jenis percobaan dengan menggunakan bahan-bahan sederhana yang mudah ditemukan, seperti cuka, soda kue, magnesium pita, larutan FeCl₃, larutan NaOH, dan gula pasir. Setiap percobaan didesain untuk menunjukkan secara eksplisit satu atau lebih ciri khas reaksi kimia.
Salah satu percobaan yang paling menarik perhatian siswa adalah reaksi antara magnesium pita dan cuka, yang memperlihatkan gejala larutnya logam serta perubahan suhu yang dapat dirasakan langsung oleh siswa. Reaksi lainnya, seperti campuran cuka dan soda kue yang menghasilkan gelembung gas karbon dioksida, serta reaksi larutan FeCl₃ dengan NaOH yang menunjukkan pembentukan endapan dan perubahan warna, juga berhasil menambah rasa ingin tahu siswa.
Selain itu, pemanasan gula pasir menunjukkan perubahan warna menjadi cokelat kehitaman dan aroma khas yang muncul akibat proses karbonisasi—memberikan pengalaman visual dan penciuman yang memperkaya pembelajaran.
Selama praktikum, siswa dibagi dalam beberapa kelompok untuk melakukan observasi, mencatat hasil, serta mendiskusikan penyebab ilmiah dari tiap reaksi yang terjadi. Guru membimbing secara aktif dan memastikan pemahaman siswa tidak hanya pada tataran prosedural, tetapi juga konseptual.
“Praktikum ini memberikan pengalaman belajar yang lebih nyata bagi siswa dan membantu mereka menghubungkan konsep teori dengan fenomena di dunia nyata,” jelas Ririn. Ia berharap kegiatan seperti ini dapat meningkatkan ketertarikan siswa terhadap dunia kimia, sekaligus memperkuat daya ingat mereka terhadap konsep-konsep penting yang telah dipelajari di kelas.
Kegiatan ini menegaskan komitmen MAN Insan Cendekia Paser dalam menerapkan pendekatan pembelajaran kontekstual dan berbasis eksperimen, sehingga ilmu pengetahuan tidak hanya dipahami secara teoritis, tetapi juga dapat dirasakan dan dimaknai secara langsung oleh siswa. (rsal)