Paser (Madrasah) – Dalam upaya terus mendorong inovasi pembelajaran yang menyenangkan dan bermakna, Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia Paser kembali menghadirkan pendekatan kreatif dalam proses belajar mengajar. Kali ini, inovasi diterapkan dalam pembelajaran materi Bhinneka Tunggal Ika pada peserta didik kelas X semester genap melalui aktivitas menggambar lambang burung Garuda Pancasila beserta bagian-bagian dan maknanya.
Kegiatan pembelajaran yang berlangsung selama lima hari, mulai 13 hingga 17 Januari 2025, menjadi ruang bagi peserta didik untuk tidak hanya memahami isi materi secara konseptual, tetapi juga menjelajah lebih dalam tentang makna simbol-simbol dalam lambang negara Indonesia. Pendekatan ini tidak hanya mengasah pengetahuan, namun juga kreativitas, kemampuan eksploratif, serta rasa cinta tanah air.
Guru mata pelajaran menjelaskan bahwa kegiatan dimulai dengan penjabaran makna Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara yang tertera pada lambang Garuda Pancasila. Selanjutnya, guru bersama peserta didik berdiskusi mengenai makna-makna simbol dalam lambang tersebut yang telah mereka ketahui. Setelah itu, para siswa diberi tugas menggambarkan burung Garuda Pancasila di atas selembar kertas dan menuliskan penjelasan atau makna dari bagian-bagian lambang yang belum diketahui, dengan cara mencari informasi secara mandiri melalui internet.
Model pembelajaran ini membuktikan bahwa belajar tidak harus selalu bersifat satu arah atau teoritis. Melalui pendekatan visual dan kolaboratif, peserta didik dapat terlibat secara aktif dalam pembelajaran dan memaknai materi secara lebih personal dan mendalam.
“Inovasi semacam ini menjadi langkah konkret untuk menghadirkan pembelajaran yang lebih menyenangkan, seimbang antara aspek kognitif dan afektif, serta membangun karakter nasionalisme pada diri siswa,” ujar Komang guru pelaksana kegiatan.
Pembelajaran berbasis kreativitas seperti ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi guru-guru lain, baik di MAN IC Paser maupun di lembaga pendidikan lainnya, untuk terus berinovasi dalam menciptakan pembelajaran yang kontekstual, bermakna, dan tetap berorientasi pada pencapaian kompetensi serta pembentukan karakter siswa. (IKF)